Resume Pertemuan 4
“JOB ORDER COSTING”
Konsep dasar dan karakteristik terkait metode pemesanan
Dalam job order costing (job costing) biaya produksi
akan diakumulasikan terpisah untuk setiap pesanan
(job).
Hal ini berbeda dengan bentuk process costing,
dimana pada proses ini seluruh biaya diakumulasikan
untuk satu kegiatan produksi, misalnya untuk setiap
departemen.
Setiap pesanan produk yang menggunakan job order costing, harus
dapat diidentifikasikan secara terpisah.
• Selain dari itu, rincian setiap pesanan akan tercatat ke dalam job
order cost sheet (cost sheet).
• Isi dan susunan cost sheet antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain dapat berbeda.
Pencatatan akuntansi yang dibutuhkan untuk job order costing meliputi 8 (delapan) tipe jurnal akuntansi, yaitu:
1. Pembelian bahan baku (Material)
2. Biaya Tenaga Kerja yang dibutuhkan (Labor)
3. Biaya Overhead yang dibutuhkan
4. Bahan baku yang terpakai
5. Biaya Tenaga Kerja yang terpakai
6. Perkiraan biaya overhead pabrik yang digunakan
7. Pesanan selesai
8. Penjualan produk
Pencatatan Akuntansi untuk Bahan Baku
• Pembelian bahan baku.
• Pencatatan pembelian bahan baku serupa dengan
pencatatan persediaan berdasarkan sistem perpetual.
Material XXX
Account Payable XXX…. (1)
Bahan Baku yang terpakai/digunakan
• Untuk pencatatan penggunaan material,
sebelumnya harus dapat dipisahkan mana yang
merupakan direct material maupun indirect
material.
• Direct material dihitung berdasarkan materials
requisitions (dokumen permintaan material).
• Pencatatan direct material ini akan dipisahkan
dengan indirect material.
• Mencatat penggunaan direct material
Work in Process XXX
Material XXX….. (2)
• Mencatat penggunaan indirect material
Factory Overhead Control XXX
Material XXX…. (3)
Pencatatan Akuntansi untuk Tenaga Kerja
Biaya Tenaga Kerja yang terjadi
• Dilakukan untuk mencatat perkiraan payroll yang
terjadi untuk setiap periodenya.
Payroll XXX
Accrued Payroll XXX…. (4)
Biaya Tenaga Kerja yang didistribusikan
• Sama halnya dengan perlakuan pada bahan baku,
untuk pencatatan pada tenaga kerja juga diperlukan
pemisahan antara direct labor cost dengan indirect
labor cost.
• Direct labor cost berdasarkan labor time tickets
(dokumen yang menunjukkan waktu kerja tiap pekerja
pada satu job).
• Mencatat direct labor cost
Work in Process XXX
Payroll XXX…. (5)
• Mencatat indirect labor cost
Factory Overhead Control XXX
Payroll XXX…. (6)
Estimasi Pemakaian Overhead Pabrik
• Sebagian biaya overhead baru bisa dihitung pada
akhir periode (listrik, air)
• Pembebanan biaya overhead untuk produk harus
segera dilakukan
• Solusi: overhead pabrik yang terpakai dihitung dengan
menggunakan tarif (predetermined overhead).
• Tarif dihitung berdasarkan estimasi biaya overhead selama
satu tahun dibagi cost driver (base)
• Cost driver adalah aktivitas yang memicu timbulnya biaya
• Misalnya aktivitas produksi yang diukur dengan jumlah jam
kerja (direct labor hours), jam mesin (machine hours),
biaya material yang dipakai.
• Dipilih yang paling erat hubungannya dengan biaya
overhead
• kerja langsung, jam mesin dan lain-lain.
• FOH yang dibebankan ke dalam suatu pesanan disebut applied overhead, dan dapat dicatat sebagai berikut:
Work in Process XXX
Applied Factory Overhead XXX…. (7)
Pencatatan untuk Overhead Pabrik aktual
• Biaya Overhead Pabrik yang terjadi dicatat pada akun
Factory overhead control
Factory Overhead Control XXX
Accumulated Depreciation XXX
Prepaid Insurance XXX
Account Payable XXX…. (8)
Penutupan Akun “Factory Overhead
Applied”
• Pada akhir tahun akun Factory Overhead Applied
ditutup ke akun Factory Overhead Control sebagai
berikut:
Applied Factory Overhead XXX
Factory Overhead Control XXX…. (10)
• Kondisi overhead “underapplied” (applied FOH < FOH aktual)
dapat dikategorikan sebagai unfavorable cost variance
• Kondisi overhead “overapplied” (applied FOH > FOH aktual)
dapat dikategorikan sebagai favorable cost variance
• Apabila jumlahnya kecil ditutup ke COGS (pembahasan
lanjutan di Chapter 12 Carter)
Pencatatan Akuntansi untuk Pesanan yang
telah Selesai
• Apabila pesanan yang dipesan telah selesai di
produksi, maka proses selanjutnya adalah
mengakumulasikan seluruh biaya yang telah terjadi
pada proses produksi untuk dicatat dalam bentuk
“Finished Goods”.
Finished Goods XXX
Work in Process XXX…. (11)
Pencatatan Akuntansi untuk Produk yang
Terjual
• Seluruh produk yang telah selesai di produksi dapat
berarti terjual seluruhnya, atau ada beberapa bagian
yang ditahan sebagai bentuk persediaan pada
perusahaan.
Account Receivable XXX
Sales XXX…. (12)
Cost of Goods Sold XXX
Finished Goods XXX…. (13)
Sekian resume pertemuan 4 kali ini, semoga bermanfaat. Wassalamualaikum wr wb ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar