Rabu, 19 September 2018

Pertemuan 1 “Management, the Controller, and Cost Accounting”


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ^^
Hi World, Perkenalkan nama saya Rumaisah Musfiroh. Saya merupakan salah satu mahasiswa PKN STAN. Kali ini saya mencoba membuat blog yang berisi materi “Cost Accounting”.
Motivasi saya untuk membuat blog ini adalah untuk membagikan ilmu yang saya dapat, dan tentunya untuk memenuhi tugas kuliah dari Bapak Radhius Pandhu Winata yang merupakan dosen Akuntansi Biaya dikelasku. ;))
Saya sangat berterimakasih kepada para pembaca terutama dosen saya yang telah memotivasi untuk membuat blog pembelajaran seperti ini. Baiklah, langsung saja kita ke materi pertama. Selamat Menikmati. ^^ (Jangan lupa berdo’a dulu ya :D)

Pertemuan 1 “Management, the Controller, and Cost Accounting”
*Peranan seorang controller dalam perencanaan dan pengendalian*
Controller merupakan salah satu alat utama bagi pimpinan perusahaan dalam membuat perusahaan agar menjadi produktif adalah akuntansi yang modern. Perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan dan melindungi perusahaan.
·         Berikut peran-peran Controller:
§   Manager executive yang bertanggungjawab atas fungsi akuntansi.
§   Mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian, pencapaian tujuan, efektivitas kebijakan, menciptakan struktur organisasi dan proses.
§   Bertanggungjawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan mengusulkan perbaikan atas metode - metode tersebut.
Pengendalian yang efektif sangat bergantung pada pengkomunikasian informasi kepada manajemen. Dengan menerbitkan laporan kierja, kontroller memberikan saran kepada manajer lainnya mengenai tindakan korektif yang harus diambil.

·         Tugas Controller, meliputi pekerjaan :
o    Akuntansi umum (general accounting),
o    Akuntansi biaya (cost accounting),
o    Perpajakan (taxes),
o    Pemeriksaan intern (internal auditing),
o    Pengelolaan urusan kantor bersifat umum (general office management).

*PERANAN COST ACCOUNTING*
Peran akuntansi biaya berkembang tidak hanya untuk menghitung persediaan yang akan dilaporkan di neraca, dan harga pokok yang dilaporkan di laporan laba rugi. Saat ini akuntansi biaya memperlengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pengambilan keputusan baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat strategik.
Pengumpulan, penyajian, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan manfaat membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas – tugas berikut:
1.             Penganggaran (budgeting), membuat dan mlaksanakan rencana dan anggaran untuk beroperasi dalam kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksi sebelumnya .
Anggaran sangat berpengaruh memotivasi individu dan kelompok disetiap proses manajemen dalam :
§   Menetapkan cita – cita.
§   Mengiformasikan kepada individu tentang apa yang harus mereka lakukan dalam mencapai tujuan bersama.
§   Memotivasi kinerja yang diinginkan.
§   Mengevaluasi kinerja.
§   Memberikan saran untuk tindakan korektif.
Sikap manajer terhadap anggaran terutama bergantung pada hubungan / komunikasi dalam kelompok manajemen.
2.             Pengendalian biaya (controlling cost), menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas, mengurangi biaya, dan memperbaiki kualitas.
Tanggungjawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu – individu tertentu yang juga bertanggungjawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka.
Setiap tanggungjawab manajer sebaiknta dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer.
Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting) sebaiknya diterapkan untuk mencapai tujuan ini.
3.             Penentuan harga (praicing), mengendaliakn kuantitas fisik persediaan, menentukan biaya setiap produk / jasa yang dihasilkan untuk penetapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen dan divisi.
Kebijakan penetapan harga manajemen sebaiknya memastikan pemulihan (recovery) dalam jangka panjang atas semua biaya dan laba. Informasi tentang biaya yang akurat dan strategik sangat mempengaruhi penetapan harga.
4.             Penetapan laba (determining profit), menentukan biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi satu tahun atau periode lain yang lebih pendek.
Akuntansi biaya digunakan untuk menghitung biaya output yang dijual selama periode tertentu, dimana semua biaya dikaitkan dengan pendapatan untuk menghitung laba.
Proses penandingan (matching) melibatkan identifikasi atas biaya jangka pendek dan jangka panjang, serta biaya variabel dan biaya tetap (kapasitas).


Ada dua metode costing yang dapat dipertimbangkan:
Ø  Variable Costing / Direct Costing / Marginal Costing, memasukkan hanya unsur biaya bersifat variabel saja dalam menghitung product costing.
Ø  Full / Absorption Costing, Memasukkan semua unsur biaya produksi baik variabel maupun tetap dalam mengitung product costing.
5.             Memilih diantara alternatif (chosing among alternatives), memilih dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang yang berpengaruh pada pendapatan dan biaya.
Akuntansi biaya menyediakan informasi mengenai pendapatan dan biaya yang berbeda yang dapat dihasilkan oleh tindakan – tindakan alternatif.
Manajemen dapat membuat keputusan yang berdampak jangka pendek dan jangka panjang tentang apakah perusahan akan memasuki pasar baru, mengembangkan produk baru, menghentikan produk individual atau seluruh lini produk, membeli (out sourching) komponen produk atau membuat sendiri, membeli atau menyewa (leasing) peralatan yang digunakan, menerima atau menolak special order.

*AKUNTANSI BIAYA DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR*
     Perubahan dalam teknologi manufaktur berdampak pada biaya, seperti:
§   Computer – Aided Design (CAD),
§   Computer – Aided Engineering (CAE),
§   Computer – Aided Manufacturing (CAM),
§   Just – In – Time (JIT),
§   Computer Numerical Control (CNC),
§   Optimized Production Technology (OPT),
§   Theory Of Constraints (TOC),
§   Flexible Manufacturing Systems (FMS),
§   Computer Integrated Manufacturing (CIM).

Teknologi dapat mengubah karakteristik biaya, sehingga menghasilkan tingkat persediaan yang lebih rendah, penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit, tingkat  biaya tetap yang lebih tinggi, dan sebagainya.
Akuntansi biaya berevolusi dan meningkatkan relevansinya. Informasi akuntansi biaya yang dapat diandalkan merupakan senjata kompetitif perusahaan di masa mendatang.



*PROFFESIONAL ETHICS *
Merupakan komitmen profesi dengan ethical principles dan harus lebih dari sekedar prinsip-prinsipmoral aturan yang ditetapkan. Komitmen terhadap ethical behavior adalah elemen kunci yang memisahkan profesi lainnya, dan biasanya menjelaskan tentang standar perilaku baik idealistic dan practical.
*POAC*
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip POAC yang berarti: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh organisasi untuk memajukan dan mengelola organisasi mereka. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing point tsb :

1.  Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planningpenting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.
Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART :
 a.  Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
 b. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
c. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.
d. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
e. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi. 

2.
 Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam organisasi biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description).
Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya. Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.

 3. Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
 
4.  Controlling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
 
*Value chain analysis*
Value chain adalah urutan fungsi bisnis dimana produk dibuat semakin lebih berguna untuk pelanggan. Value chain terdiri dari:
1.      Research &Development
Menghasilkan dan bereksperimen dengan ide-ide yang berhubungan dengan produk baru, layanan atau proses

2.      Design of Products and Processes
Perencanaan rinci, teknik, dan pengujian produk atau proses.

3.      Production
Suatu proses untuk menghasilkan suatu produk atau memberikan layanan.

4.      Marketing
Mempromosikan dan menjual produk atau layanan kepada pelanggan.

5.      Distribution
Memproses pesanan dan pengiriman produk atau layanan kepada pelanggan.

6.      Customer Service
Menyediakan layanan setelah penjualan kepada pelanggan.


*Supply Chain Analysis*
Description: D:\FOLDER MAIS\download (1).png Produksi dan Distribusi adalah bagian dari Value Chain yang terkait dengan memproduksi dan memberikan produk atau layanan.









Supply Chain ini menggambarkan arus barang, jasa dan informasi dari sumber-sumber awal bahan, 
jasa, dan informasi untuk pengiriman mereka terlepas dari apakah kegiatan terjadi dalam satu organisasi atau dalam beberapa organisasi.

*Financial Accounting & Management Accounting*
·         Akuntansi Manajemen: Menganalisis dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan untuk membantu manajer membuat keputusan yang dapat memenuhi tujuan organisasi. Akuntansi manajamen ini tidak memerlukan standar (GAAP/IFRS/PSAK).

·         Akuntansi Keuangan: Fokus pada pelaporan ke pengguna eksternal termasuk investor, kreditur, dan lembaga pemerintah. Laporan Keuangan harus berdasarkan standar (GAAP/IFRS/PSAK).
Adapun perbedaan utama antara Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan yaitu:


Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
1.
Pengguna Utama
Untuk Internal Perusahaan
Untuk Eksternal Perusahaan
2.
Aturan dalam pelaporan
Tidak harus berstandar (bergantung kebutuhan perusahaan).
Harus berstandar
3.
Waktu pelaporan
Tidak terjadwal (bergantung kebutuhan perusahaan).
Terjadwal per periode (bulanan, triwulan, semesteran, tahunan, dll.)
4.
Tujuan Informasi
Membantu manajer membuat keputusan agar mencapai tujuan organisasi.
Mengkomunikasikan posisi keuangan organisasi kepada investor, bank, pemerintah dan pihak eksternal terkait lainnya.
5.
Penekanan
Future-oriented (untuk merencanakan masa depan).
Past-oriented (untuk melaporkan masa lampau di periode berikutnya).
6.
Implikasi Perilaku
Dibuat untuk mempengaruhi perilaku manajer dan pegawai lainnya.
Mengutamakan pelaporan peristiwa ekonomi dan mempangaruhi perilaku karena kompensasi manajer sering berdasar pada hasil laporan keuangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar